Rabu, 08 Desember 2010

Jangan Tunggu Haus untuk Minum

Jakarta, Kebanyakan orang akan minum air saat merasa haus. Namun, sebaiknya jangan lagi menunggu rasa haus datang untuk meminum air karena jika sudah merasa haus itu sinyal tubuh mengalami dehirasi atau kekurangan air.

Peranan air sangat penting bagi manusia, bahkan bisa disetarakan dengan kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi lain. Hal ini karena air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia.

Selama satu hari, jumlah air yang dikeluarkan oleh tubuh dengan kondisi normal melalui air seni, buang air besar, keringat, dan saluran napas sekitar 2 liter atau 8 gelas. Oleh karena itu, air yang dibutuhkan untuk mengganti cairan dalam tubuh jumlahnya harus sama atau bahkan lebih.

"Jangan pernah malas minum air dan jangan tunggu haus dulu baru minum," kata Dr Samuel Oentoro, M.S.,SpGK., ahli gizi klinik FKUI-RSCM, dalam acara Anugerah Abikarya Syandana 'Air adalah kebaikan alam dan manfaatnya bagi tubuh' di Rumah Imam Bondjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/12/2010).

Dr Samuel menjelaskan, saat merasa haus sebenarnya tubuh sudah mulai kekurangan air sebanyak 1 persen. Kekurangan air 1-2 persen saja bisa membuat tubuh merasa letih, lemah, mengganggu konsentrasi dan kemampuan berpikir.

"Asal tahu saja, kandungan air terbanyak dalam tubuh ada di otak, karena 80-85 persen sel otak terdiri dari air. Jadi ketika Anda kekurangan air 1 persen saja saat haus, daya pikir di otak mulai terganggu. Bukan sulit, tetapi menjadi lebih berat untuk berpikir," jelas Dr Samuel yang juga berpraktik di Semanggi Spesialist Clinic.

Selanjutnya ketika kekurangan 4-6 persen air, tubuh akan mengalami kelemahan yang berat, pucat, selaput lendir di mulut benar-benar kering, buang air kecil berkurang dan kesadaran menjadi gelisah.

Dan apabila mencapai 10 persen, kesadaran tubuh sudah tidak merespons (unresponsive), buang air kecil tidak ada (anuria), muka terlihat kelabu, tekanan darah menurun, nadi sangat cepat dan pelan, yang semuanya bisa berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal.

"Kurang minum air bisa berakibat fatal untuk tubuh, jadi banyak-banyaklah minum air. Kelebihan air juga bisa berakibat fatal, tapi selama Anda masih minum melalui mulut dan bukan infus, saya yakin tubuh Anda tidak akan kelebihan air, karena belum apa-apa Anda sudah merasa begah (perut terasa penuh)," jelas Dr Samuel.

Menurut Dr Samuel, sangat mudah untuk mendeteksi bahwa tubuh mulai kekurangan air, yaitu ketika tubuh memberikan sinyal untuk segera minum. Sinyal tubuh untuk minum berbeda dengan rasa haus, kondisi ini biasanya terjadi sebelum Anda merasa haus.

Selain itu, Dr Samuel juga mengingatkan untuk selalu memperhatikan warna urine setiap kali buang air kecil.

"Kalau ke toilet, selalu perhatikan warna urine Anda, kalau warnanya bening atau kuning muda maka status air di tubuh masih bagus. Tapi kalau warnanya kuning pekat atau kecoklatan, tandanya tubuh mengalami dehidrasi. Segeralah minum untuk mengimbanginya," kata Dr Samuel.

Sumber: http://www.detikhealth.com/read/2010/12/08/160422/1511723/766/jangan-tunggu-haus-untuk-minum?l991101755

Jumlah Air Layak Minum di Bumi Kurang dari 1 Persen

Jakarta, Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki kandungan air yang dua pertiga bagiannya diselimuti air. Tapi tahukah Anda bahwa air yang layak diminum untuk seluruh penduduk bumi jumlahnya kurang dari 1 persen dari total seluruh air di bumi?

Dari keseluruhan jumlah air yang ada di bumi, 97 persennya merupakan air laut yang tidak bisa dikonsumsi dan hanya ada 3 persen air tawar.

Tapi dari 3 persen tersebut, 2 persennya berupa air beku yang ada di Kutub Utara dan Selatan. Sisa 1 persen pun tidak semuanya bersih dan hanya 0,62 persen yang layak dikonsumsi.

"Air sangat penting dan sumbernya harus dilindungi, karena hanya ada 0,62 persen air yang akan diperebutkan untuk 6,7 miliar manusia di bumi," kata Prof Dr Sari Bahagiarti, MSc., ahli hidrogeologis dari UPN Veteran Yogyakarta, dalam acara Anugerah Abikarya Syandana 'Air adalah kebaikan alam dan manfaatnya bagi tubuh' di Rumah Imam Bondjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/12/2010).

Menurut Prof Sari, air tanah yang layak minum di muka bumi semakin berkurang, karena selain dipengaruhi oleh siklus air, ketersediaan pasokannya juga dipengaruhi oleh lingkungan.

"Pembangunan di kota dengan bangunan yang terbuat dari beton dan aspal sangat mempengaruhi ketersediaan air. Beton dan aspal dapat menghalangi air hujan diserap oleh tanah sehingga mengurangi pasokan air tanah yang bersih," jelas Prof Sari yang merupakan guru besar wanita pertama di Indonesia.

Selain itu, penggundulan hutan juga dapat mengurangi penyerapan air hujan, yang akhirnya juga dapat mengurangi pasokan air bersih layak di minum di muka bumi.

"Kesadaran masyarakat untuk konservasi sumber air sangat kurang di Indonesia, mungkin juga di dunia. Padahal, apapun yang terjadi di daratan, pasti akan mempengaruhi air tanah," jelas Agustinus Gusti Nugroho atau yang akrab dipanggil Nugie, penyanyi dan selebriti yang peduli terhadap lingkungan dan air.

Sebagai orang yang peduli terhadap lingkungan, Nugie menghimbau agar masyarakat memperhatikan sistem drainase yang ada di lingkungannya. Hal ini dapat membantu penyerapan air hujan menjadi air tanah yang bersih.

"Saya sedih melihat air menggenang karena sistem drainase yang buruk. Jika setiap rumah di kota ada biopori (sumur resapan), tentunya dapat membantu menanggani kekurangan air bersih di bumi. Jangan menunggu instansi pemerintah deh, harus mulai dari diri sendiri. Jika setiap orang sadar, maka kita bisa menyelamatkan air bersih di bumi," kata Nugie.

Sumber: http://www.detikhealth.com/read/2010/12/08/160110/1511834/763/jumlah-air-layak-minum-di-bumi-kurang-dari-1-persen?l991101755

Sumber Air Minum Terbaik Ada di Pegunungan Vulkanik

        Jakarta, Manusia membutuhkan air tanah yang bersih untuk dikonsumsi. Tapi tidak semua mata air layak dikonsumsi, karena sifat dan kandungannya selalu berbeda. Sumber air minum terbaik adalah sumber air yang terdapat di pegunungan vulkanik.

"Sumber air minum terbaik berasal dari mata air pegunungan vulkanik yang berasal dari air tanah dalam. Hal ini berdasarkan pada penjelasan ilmiah bahwa mata air pegunungan vulkanik relatif bebas pencemaran, mengandung mineral alami yang seimbang dan memenuhi ketiga syarat karakteristik sumber air tanah yang baik," ujar Prof Dr Sari Bahagiarti, MSc., ahli hidrogeologis dari UPN Veteran Yogyakarta, dalam acara Anugerah Abikarya Syandana 'Air adalah kebaikan alam dan manfaatnya bagi tubuh' di Rumah Imam Bondjol, Menteng, Jakarta, Rabu (8/12/2010).

Prof Sari menjelaskan, ketiga syarat karakteristik sumber air tanah yang baik adalah kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Dari sisi kualitas, artinya sumber air minum tersebut memenuhi standar tiga pengukuran, yaitu sifat fisik, kimiawi dan biologis.

Dari aspek fisik, sumber air minum tidak boleh berwarna, berbau, berasa dan keruh. Dari aspek kimiawi, bahan air minum tidak boleh mengandung logam berat (misalnya mercuri, nikel, timbal, seng dan perak), atau pun zat beracun seperti senyawa hidrokarbon dan deterjen.

Sedangkan pada aspek biologis, air minum tidak boleh mengandung mikroba, khususnya bakteri entamoeba koli.

"Selain itu, sumber air pegunungan vulkanik umumnya berada pada lapisan air tanah dalam yang tidak terpengaruh musim kemarau atau pun musim hujan. Lapisan air tanah tersebut tidak memiliki hubungan dengan air permukaan," jelas Prof Sari yang merupakan guru besar wanita pertama di Indonesia.

Dari sisi kuantitatif, lanjut Prof Sari, mata air pegunungan vulkanik yang berasal dari air tanah dalam juga memiliki cadangan air yang sangat besar, sehingga biasanya muncul sebagai mata air artesis.

Sedangkan dari sisi kontinuitas, dengan curah hujan yang normal dan lingkungan yang hijau di daerah pegunungan, maka keberlangsungan sumber air di daerah pegunungan dapat terus terjaga.

Prof Sari juga menambahkan bahwa sumber mata air pegunungan secara alamiah terbentuk dari air hujan yang terinfiltrasi ke dalam sistem lapisan-lapisan batuan vulkanik akibat gaya gravitasi.

"Dalam perjalanannya melalui lapisan-lapisan batuan vulkanik, air hujan tersebut tersaring dan menyerap mineral-mineral yang penting untuk tubuh manusia secara alami, seperti kalsium, sodium, magnesium dan potasium. Proses alamiah tersebut menghasilkan air dengan kandungan mineral seimbang yang alami," jelas Prof Sari lebih lanjut.

Lantas apa dampaknya bila pegunungan vulkanik mengalami erupsi?

"Gunung vulkanik yang mulai aktif jelas mempengaruhi sumber air di sekitarnya. Dari penelitian kami pasca erupsi Merapi tahun 2006, ternyata ada perubahan kandungan air. Tidak hanya kandungan mineral, tetapi juga fluoresens, yang bisa membahaya kesehatan. Tapi kandungan ini akan kembali normal setelah beberapa waktu. Untuk erupsi Merapi yang kemarin, kami belum punya datanya, karena penelitiannya sedang berlangsung," jelas Prof Sari.

Sumber: http://www.detikhealth.com/read/2010/12/08/180925/1511915/763/sumber-air-minum-terbaik-ada-di-pegunungan-vulkanik?l991101755

AMD Perkenalkan Tiga Prosesor Baru

 Jakarta - Produsen prosesor Advanced Micro Devices (AMD) memperkenalkan tiga buah prosesor barunya. Dua prosesor untuk Phenom II, dan satu untuk Athlon II.

Dikutip detikINETdari techtree, Rabu (8/12/2010), Ketiga CPU tersebut masih bekerja dengan soket AM3 dan AM2+, sehingga tidak membutuhkan sebuah mainboard baru untuk mengupgradenya. 

Dari tiga prosesor baru tersebut, dua diantaranya datang dari seri Black Edition dengan unlocked multiplier. Yang pertama adalah Phenom II X6 1100T Black Edition, yang berjalan pada 3.3 Ghz dengan enam core-nya. Produk ini akan menggantikan prosesor enam-core pertama AMD Phenom II X6 1090T. Prosesor ini berharga USD 265 atau sekitar Rp 2,3 jutaan.

Prosesor kedua adalah Phenom II X2 565 Black Edition, dengan prosesor dual-core yang berjalan pada clock 3.4 Ghz, serta memiliki cache memori L3 6 MB. Prosesor ini akan menggantikan Phenom II X2 555 Black Edition running yang berjalan pada clock 3.2 Ghz. Harga
prosesor ini USD 112 atau sekitar Rp 1 juta.


Sumber: http://www.detikinet.com/read/2010/12/08/171850/1511873/317/amd-perkenalkan-tiga-prosesor-baru/?i991101105